Sunyi

Beginilah caraku menguras sunyi : 
Menyesali diri, membasuh wajah dengan air mata, dan mengutuk keraguan yang lekat di kepala.Pada selembar dini hari, di dalam pelukan sunyi, aku meronta-ronta dan akhirnya tak berdaya.

Tuhan sengaja menciptakan kesepia, barangkali.Sesuatu memilin-milin hati : 
Rindu yang betapa!

Seandainya setiap manusia di bekali satu lagi kepala, ingin sekali aku mengganti kepala ini.Terlalubanyak persoalan.Terlalu banyak yang tak terduga.Aku ingin mengabaikan kenangan, tapi rindu selalu mengindahkannya.Maka, tak ada yang bisa aku lakukan selain menahan rindu yang ditumpahkan tuhan lewat hujan kenangan.

Kesendirian memang lebih mendekatkan aku pada kesepian.Dan, kamu.Ya, kamu masih tetap menjadi yang kuharapkan akan menjadi teman di masa depan.
Teman Sehati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perempuan Yang Bertahan Dengan Puisi

SENJA