Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Perempuan Yang Bertahan Dengan Puisi

l Senja yang retak Kapal-kapal berlayar membawa kenangan Airmatam menjelma puisi paling duri, paling angin ll Suara-suara di kepala; haruskah aku mencintaimu? Haruskah aku berhenti mencintaimu? Haruskah ada kita? Haruskah bila? Lalu malam menggeliat, membungkus semua tanya dan nyeri itu dalam sekantong besar puisi yang lumer dimataku. lll Katamu barangkali cinta memang akan selalu mempertaruhkan nama, rasa, cuaca dan masa tertatih menua, tergugu digerbang janji yang terkunci. lV Senja yang retak, suara-suara dikepala Dalam diam kadang ingin kutikam cintaku padamu berkali-kali dengan pedang itu; lara yang lancip, terasah hari demi hari, dan puisi-puisi pasi yang perlahan menjelma gergaji.

Selamat Pagi, Kamu

Gambar
Pada sebuah buku yang berbicara tentang masa depan,  aku melihat wajahmu menjelma pagi yang terbit di tiap halaman bersama asaku Aku dan kamu telah dipersaudarakan oleh huruf dan kata, paragraf juga bait,  kalimat-kalimat yang kadang terlalu rumit untuk kita cerna, tapi bermukim dibatin. Semangat pagi kamu yang terbit dan merekah dari sudut hati,  yang tersenyum serta menari disela-sela imaji kamu menyelinap di jemari sebagai sepi yang selalu ditangkap puisi. Selamat pagi kamu yang menari dan menanam cinta bersama rumi  yang tak pernah percaya pada ilusi dan janji-janji para politisi Setiap kali matahari terbit berjanjilah pada diri  untuk tak membiarkan kebajikan dikalahkan begitu saja di depan matamu Pada setiap matahari terbit berjanjilah  untuk bangkit dan menyebar cinta di sepanjang jalan raya hidupmu Selamat pagi kamu,  Semangat berbagi, Semangat berdaya dan bercahaya!

Sebuah Pelukan Untuk Selamanya

Beberapa kali aku menemukan mimpiku sendiri terjerembap didepan pintu, kuyup oleh hujan. Seperti pakaian kotor berulang kali kucuci dan kujemur di halaman luas. Pada saat-saat itu aku teringat wajah dan matamu saat berbicara; selalu teguh dan meneguhkan Ku ingat, katamu: hidup hanya sebentar, tapi bagaimana agar tak sekadar, agar yang sejenak itu bisa gores makna pahat ada kita dihadapan-Nya. Katamu: hidup adalah pilihan untuk bertindak dijalan cinta. Bolehkah kugenggam bayangmu kala menapak cita dan adsa? Bolehkah sekadar kupinjam punggungmu untuk menulis puisi-puisi liris yang tak henti menangis? Di manapun kau berada, bolehkah kuhirup aroma ketulusanmu senantiasa? Kulihat lagi kelebat bayangmu, gagah diberanda Diam, tak menatap, tak memeluk seperti yang selalu pemean utama pria di film-film hollywoo, kepada pemeran utama wanita, kala mereka harus berpisah dengan atau tanpa rencana. "Sebab tak ada pelukan yang lebih erat dari do'a", katamu pada pertemuan t...

Teknologi Dan Kemiskinan

TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN       DISUSUN OLEH : KELOMPOK 8             NAMA KELOMPOK :           BASNIT SIMAMORA                                                             CHARLES J S LUMBANTORUAN                                                             ...